RSS Feed

Rabu, 16 September 2009

Antara Subuh , bulan sabit dan Ramadhan


Semilir angin berhembus menembus setiap apa yang dilaluinya, dari dinding-dinding rumah sampai setiap daun telinga umat manusia. Angin itu mengantarkan suara adzan yang berkumandang diwaktu subuh, aku masih asik duduk bersila diatas sadjah yang agak sedikit lusuh. Tak lama aku berdiri lalu aku bergegas keluar rumah, angin yang sejuk menggetarkan setiap kulit ku dingin namun menyegarkan. Nampak segelintir orang yang mengenakan mukena, sarung dan koko sepertinya mereka juga akan sama pergi menuju dimana suara adzan itu memanggil. Ya, sebuah mushola kecil yang terletak ditengah-tengah perkampungan.


Aku buka pintu mushola secara perlahan dan terlihat beberapa jemaah sholat subuh sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, dari solat Sunnah sampai dzikir sambil menunggu Imam Mushola datang. Aku beridiri untuk mengerjakan sholat Sunnah Fajar, tak lama berselang qomat pun di kumandangnkan. Barisan shaf pun mulai dirapikan untuk mengerjakan sholat berjamaah, sang Imam yang sudah terlihat renta mulai mengakat tangan sambil bertakbir kemudian terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang menggetarkan hati.


Lepas solat semua masih sibuk dengan doa dan dizkir, aku masih tenggelam dengan lantunan dzikir dan doa agar hari ini sampai malamnya mendapat keberkahan, setelah itu aku bergegas pulang. Diluar masih nampak gelap dan dingin pun masih menyelimuti, aku berjalan sambil memandang langit terlihat bulan sabit dikelilingi taburan bintang yang bersinar. Aku jadi teringat saat bulan sabit ini datang dimana awal datang Ramadhan mempunyai bentuk yang sama, namun memiliki waktu yang berbeda.


Seiring kembalinya bulan sabit seperti awalnya menandakan akan berakhirnya juga Ramadhan ini, ada rasa kesedihan namun ada juga rasa gembira. Kesedihan akan perpisahan dengan bulan mulia ini dan gembira akan menyambut hari kemenangan, kupandang bulan sabit sambil hati ini bertasbih kepada-Nya.






Ramadhan, 29 1430 H

0 komentar: